Rabu, 10 September 2014

Telahaan Staf dalam rangka pembentukan Satuan Pengamanan Obyek Vital Polres Sumba Timur



KEPOLISIAN DAERAH NUSA TENGGARATIMUR
RESOR SUMBA TIMUR
                   
                                                                                           





TELAAHAN  STAF
Nomor : R/TS/            /IX/2014

tentang

PEMBENTUKAN SATUAN PENGAMANAN OBJEK VITAL 
POLRES SUMBA TIMUR



I.        DASAR
         
1.  Undang – Undang Nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia  (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2002 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara republik Indonesia Nomor 4168)
2.  Peraturan Presiden Nomor 52 tahun 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kepolisian Negara Republik Indonesia
3.  Peraturan Kapolri Nomor 23 tahun 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja pada Tingkat Kepolisian Resor dan Kepolisian Sektor (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2010 Nomor 478)
4.  Keputusan Kapolri Nomor : Kep / 705 / XI / 2010 tanggal 11 November 2010 tentang Struktur Organisasi dan Daftar Susunan Personel Satuan Pengamanan Objek vital (Sat Pamobvit) pada Tingkat Polres.
5.  Surat Kapolda NTT Nomor : B /       / VIII / 2014 / RORENA tanggal   Agsutus 2014 tentang usulan pembentukan Satpambobvit.
         

II.       PERMASALAHAN :

1.   Secara administratif Polres Sumba timur membawahi 22 Kecamatan terdiri dari 16 Kelurahan,  143 desa di Kabupaten Sumba timur. Hal tersebut akan diikuti oleh meningkatnya aktifitas pemerintahan maupun masyarakat sehingga akan bepengaruh pada meningkatnya berbagai permasalahan termasuk meningkatnya gangguan kamtibmas pada objek vital yang ada di Kabupaten Sumba timur, dengan demikian diperlukan peningkatan dan keberadaan Satuan Pengamanan Objek Vital dengan jumlah dan personel yang memadai.

2.      Dengan memperhatikan tugas pokok dan fungsi Dit Pam Obvit Polda NTT serta hakekat ancaman dan hubungan/koordinasi dengan fungsi Kepolisian lainnya dan instansi terkait di pemerintahan Kabupaten serta keberadaan organisasi Dit Pam Obvit Polda NTT saat ini, sehingga dibutuhkan keberadaan Sat Pamobvit di wilayah Kabupaten Sumba timur, sehingga dapat terjalin dengan baik dan harmonis guna menunjang kegiatan pengamanan objek vital.

3.    Dengan memperhatikan perkembangan permasalahan tersebut di atas, perlu dibahas jumlah kekuatan personel Satuan Pengamanan Objek Vital (Sat Pamobvit) Kewilayahan yang dibutuhkan pada Polres Sumba timur dalam rangka pelaksanaan tugas Kepolisian guna melaksanakan kegiatan pengamanan objek vital (pamobvit).
      
III.      PRA  ANGGAPAN :

1.     Dilihat dari data objek vital yang ada, di Kabupaten Sumba timur memiliki cukup banyak objek vital yang tersebar di Kabupaten Sumba timur yakni :
a)        PT. Pertamina (persero) Depot Sumba Timur;
b)        Bandar Udara Umbu Mehang Kunda
c)         Pelabuhan Laut Waingapu
d)        Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Waingapu;
e)        Bank BNI Cabang Waingapu;
f)          Bank Mandiri Cabang Waingapu;
g)        PT. Pegadaian Waingapu;
h)        Bank Talenta Raya Cabang Waingapu;
i)          Bank Danamon Cabang Waingapu;
j)          Bank NTT Cabang Waingapu;
k)         PT. PLN (persero) Cabang Sumba Timur;
l)          PT. Aquamor Cabang Sumba Timur;

Dengan adanya objek vital di wilayah hukum Polres Sumba timur ini secara langsung akan meningkatkan aktifitas masyarakat. Situasi seperti ini dimungkinkan dapat menimbulkan kerawanan kamtibmas yang akan timbul di lokasi objek vital tersebut.

2.    Sejalan dengan makin meningkatnya aktifitas masyarakat maka akan semakin meningkat tuntutan masyarakat terhadap pelaksanaan tugas pokok Kepolisian khususnya pengamanan objek vital dalam menjamin terciptanya keamanan, ketertiban dan memberikan perlindungan, pengayoman pelayanan masyarakat serta penegakan hukum, mengingat perkembangan Kota/kabupaten akan diikuti pula dengan meningkatnya pembangunan di berbagai sektor sehingga diperkirakan akan berpengaruh terhadap gangguan kamtibmas pada lokasi objek vital yang terdapat dalam wilayah hukum Polres Sumba timur.



3.   Untuk meningkatkan pelaksanaan tugas Kepolisian Satuan Pengamanan Objek Vital dalam rangka memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat pengguna jasa objek vital serta penegakkan hukum oleh Satuan Pengamanan Objek Vital yang berada di wilayah  hukum Polres Sumba timur yaitu dengan :
a)    pembentukan Satuan Pengamanan Objek Vital di Polres Sumba timur guna menjamin terciptanya keamanan dan ketertiban masyarakat pengguna jasa objek vital serta penegakan hukum.
b)   setelah ditetapkan Organisasi Satuan Pengamanan Objek Vital Polres, maka langsung di bawah kendali Kapolres dan Dit Pamobvit sebagai pembina fungsi teknis, selanjutnya dapat diupayakan pengembangan di bidang personel, materiil, logistik dan sarana prasarana lainnya disesuaikan dengan peningkatan beban tugas dan tanggung jawab yang dilaksanakan.
c)   dengan adanya Satuan Pengamanan Objek Vital Polres pada Kewilayahan akan terjadi peningkatan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Kepolisian Satuan Pengamanan Objek Vital diperkirakan akan memaksimalkan tugas pengamanan objek vital Kabupaten tersebut.


IV.     FAKTA :

1.      Luas wilayah dengan perincian sebagai berikut :
- Luas wilayah Kabupaten Sumba timur      : 7000,5 Km2

2.      Letak Wilayah
          Letak wilayah berada pada 1190 45’ – 1200 52’ BT dan antara 90 16’ – 100 20 LS

3.      Demografi
- Jumlah penduduk Kabupaten Sumba timur : 252.163 Jiwa
4.      Geografi
Batas - batas wilayah Sumba timur :
1)      Sebelah Utara          :  Selat Sumba
2)      Sebelah Selatan     :  Samudera Hindia
3)      Sebelah Timur         :  Laut Sabu
4)      Sebelah Barat          :  Kabupaten Sumba Tengah

5..     Sumber Daya Alam
a.      Hasil Bumi antara lain   :  
1)      Perkebunan             :          Kopra, jagung, kopi, cengkeh dan  jambu mente
2)      Peternakan               :          Sapi, babi, kuda, kambing, unggas (ayam potong, ayam ras, itik)

/3) Kelautan............
3)      Kelautan                   : Sumba timur mempunyai potensi kelautan dan perikanan maka sub sektor perikanan menjadi suatu kegiatan ekonomi yang mempunyai prospek yang baik bagi masyarakat
4)      Pertambangan         : Nihil.
5)      Kehutanan               : Asam, kemiri, kayu jati, pinang, bambu dan enau / ijuk.

6.      Data obyek vital

a)      Badan Usaha (BUMN / BUMD ) :
         (a)   Telkom                                  
         (b)   PT. Pos dan Giro
         (c)   PLN
         (d)   Pegadaian
         (e)   Bank BRI
         (f)    Bank BNI
         (g)   Bank NTT
         (h)   Bank Danamon
         (i)    Bank Mandiri
         (j)     Bank Talenta Raya
         (k)   PDAM Kab. Sumba Timur
         (l)    PT. Pertamina (persero) Depot Waingapu.

b)      Pelabuhan udara / laut :
         a.     Bandara Udara Umbu Mehang Kunda Waingapu
         b.     Dermaga Nusantara Waingapu
         c.     Pelabuhan Rakyat Waingapu
         d.     Pelabuhan Ferry Waingapu

(d)    Objek wisata
         a.     Taman Wisata Pantai Londa Lima di Kecamatan Kanatang
         b.     Taman Wisata Pantai Watu Parunu di Kecamatan Wula Waijelu
         c.     Taman Wisata Pantai Tarimbang di Kecamatan Tabundung
         d.     Taman Wisata Air Terjun La puti di Kecamatan Tabundung
         e.     Taman Wisata Pantai Walakiri di Kecamatan Pandawai
         f.      Taman Wisata Pantai Kalala di Kecamatan Wula Waijelu
         g.     Kampung adat Prai Yawang di Kecamatan Rindi
         h.    Kampung adat Prai Kanatang di Kecamatan Haharu
                
7.      Situasi Kamtibmas pada objek vital :
Ancaman gangguan kamtibmas :
a.      Ancaman / teror bom
b.      Perampokan
c.      Premanisme
d.      Bencana alam
e.      Pengrusakan keaslian tempat wisata

8.      Kondisi sosial / ekonomi
a.      Sumber daya manusia :
         Jenjang pendidikan :
1)      SD
2)      SLTP
3)      SLTA
4)      DIPLOMA
5)      SARJANA (S1)      
           
b.      Agama :
1)      Katholik
2)      Protestan
3)      Islam
4)      Hindu
5)      Budha
         

V.      DISKUSI :

1.      Umum

a.      Kondisi Kabupaten Sumba timur, aparatur pemerintah dan masyarakat sangat mendukung terbentuknya Satuan Pengamanan Objek Vital Polres Sumba timur.
b.      Dilihat dari ancaman gangguan kamtibmas pada objek vital dikaitkan dengan perkembangan masyarakat dari perkembangan pembangunan, maka terbentuknya Satuan Pengamanan Objek Vital Polres Sumba timur adalah suatu kebutuhan Polri dalam rangka meningkatkan pelayanan Kepolisian terhadap masyarakat.

c.      Kebijaksanaan Kapolri dalam melaksanakan tugas pokoknya adalah dengan    meletakkan    dasar    pada   pembangunan  kekuatan    dan pengembangan kemampuan Satuan Pengamanan Objek Vital yang ditujukan dalam rangka operasional Satuan Pengamanan Objek Vital Kewilayahan sebagai ujung tombak pelayanan masyarakat pengguna jasa objek vital.
d.      Tujuan utama peningkatan pelayanan masyarakat adalah untuk dapat menciptakan stabilitas Kamtibmas pada objek vital, sebagai bagian dari perwujudan stabilitas nasional dalam mencapai sasaran pembangunan nasional. oleh karena itu pelayanan masyarakat yang baik dan meningkat adalah berupa pelayanan yang cepat, tepat dan profesional di bidangnya.
e.    Wilayah Kabupaten Sumba timur, menjadi salah satu sasaran tujuan wisata serta pengembangan perekonomian, hal tersebut berpengaruh pada meningkatnya percepatan pembangunan dan pertumbuhan ekomoni yang diikuti dengan peningkatan gangguan kamtibmas yang salah satunya pada objek vital sebagai residu dari percepatan tersebut, sehingga membutuhkan pelayanan dan pengamanan Satuan Pengamanan objek Vital secara cepat, efektif efesien dan berdaya guna, serta tetap terselenggaranya penegakan hukum.
f.       Perlu diantisipasi dengan pembentukan Satuan Pengamanan objek Vital Polres Sumba timur yang langsung dibawah kendali Kapolres dan Dit Pam Obvit sebagai pembina fungsi .
g.      Dalam rangka pembentukan Satuan Pengamanan objek Vital di kabupaten Sumba timur, diperlukan penempatan personel dari Polres Sumba timur sesuai DSP yang dibutuhkan dikaitkan dengan kondisi wilayah dan beban tugas yang ada dan tetap mengacu pada Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2010.
h.      Perlu disiapkan sarana dan prasarana pendukung Satuan Pengamanan objek Vital Polres Sumba timur dalam rangka pelaksanaan tugas pokoknya.

2.      Khusus

a.      Banyaknya objek vital di Kabupaten Sumba timur dalam wilayah hukum Polres Sumba timur serta  bobot ancaman dan hubungan koordinasi instansi terkait, maka sangat perlu pembentukan Satuan Pengamanan objek Vital Kewilayahan guna meningkatkan pengamanan di  Lokasi objek vital yang kendalinya langsung di bawah Kapolres.
b.      Meningkatnya pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam berdampak pula pada perkembangan perekonomian dan peningkatan gangguan kamtibmas, penyimpangan  serta pelanggaran/kejahatan pada objek vital dengan demikian sangat diperlukan pengamanan dan pemeliharaan kamtibmas pada lokasi – lokasi objek vital guna menanggulangi ancaman gangguan yang meliputi :
1)      Ancaman / teror bom
2)      Perampokan
3)      Premanisme
4)      Bencana alam
5)      Pengrusakan keaslian tempat wisata


VI.     KESIMPULAN

1.      Kesimpulan
a.      Dengan pembentukan Satuan Pengamanan Objek Vital Kewilayahan Polres Sumba timur maka pertanggung jawaban pelaksanaan tugasnya langsung di bawah kendali Kapolres Sumba timur.
b.    Lingkup wilayah tugas Satuan Pengamanan Objek Vital Polres meliputi seluruh wilayah Kabupaten dalam wilayah hukumnya. 
c.   Struktur Satuan Pengamanan Objek Vital Kewilayahan berdasarkan Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2010 tangal 30 September 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pada Tingkat Kepolisian Resor dan Kepolisian Sektor dan Keputusan Kapolri Nomor : Kep / 705 / XI / 2010 tanggal 11 Nopember 2010 tentang struktur organisasi dan daftar susunan personel Sat Pamobvit pada tingkat Polres.

d.      Untuk Pembentukan Satuan Pengamanan Objek Vital Polres yang memiliki wilayah hukum di seluruh wilayah Kabupaten Sumba timur, maka membutuhkan jumlah personel Polri dan sarana prasarana yang memadai.
e.    Satuan Pengamanan Objek Vital Polres diharapkan berhasil melaksanakan tugas sebagai pelayan pelindung dan pengayom masyarakat serta penegakkan hukum terhadap tindak pidana pada objek vital yang terjadi di wilayah hukumnya.
f.    Sehubungan dengan rencana Pembentukan Satuan Pengamanan Objek Vital dibutuhkan peSumba timuran, penyediaan fasilitas untuk Satuan Pengamanan Objek Vital.
g.      Struktur Satuan Pengamanan Objek Vital Polres    
1)      Struktur Satuan Pengamanan Objek Vital Kewilayahan berdasarkan Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2010 tangal 30 September 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pada Tingkat Kepolisian Resor dan Kepolisian Sektor dan Keputusan Kapolri Nomor : Kep / 705 / XI / 2010 tanggal 11 Nopember 2010 tentang struktur organisasi dan daftar susunan personel Satpmaobvit pada tingkat Polres
2)    Setelah Pembentukan Satuan Pengamanan Objek Vital Polres di tetapkan dengan Keputusan Kapolda NTT sehingga mempunyai kekuatan/dasar dalam pelaksanaan tugas di kewilayahan berdasarkan tugas pokok dan fungsinya.
3)     Dalam hubungan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas Satuan Satuan Pengamanan Objek Vital Polres bertanggung jawab kepada Kapolres dan Dit Pam Obvit sebagai pembina fungsi.
4)    Satuan Satuan Pengamanan Objek Vital dalam optimalisasi tugasnya dilengkapi dengan sarana dan prasaran yang mendukung pelaksanaan tugas pokoknya..

5)      Jumlah Personel yang dibutuhkan oleh Satuan Satuan Pengamanan Objek Vital ditinjau dari letak wilayah dan kerawanan yang terjadi idealnya adalah :
Rekapitulasi Rencana Daftar Susunan Personel Satuan Pengamanan Objek Vital :

NO
URAIAN
POLRI
PNS
JML
KET
AKP
IP
BA
JML
I/II
JML
1.         
KASAT
1
-
-
1
-
-
1

2.         
KAUR BINOPSNAL
-
1
-
1
-
-
1

3.         
BAMIN/BANUM
-
-
3
3
-
-
3

4.         
KAUR MINTU
-
1
-
1
-
-
1

5.         
BAMIN/BANUM
-
-
2
2
-
-
2

6.         
KANIT PAMWISATA
-
1
-
1
-
-
1

7.         
PANIT
-
1
-
1
-
-
1

8.         
BANIT
-
-
6
6
-
-
6

9.         
BANUM
-
-
-
-
1
1
1

10.      
KANIT PAMWASTER
-
1
-
1
-
-
1

11.      
PANIT
-
1
-
1
-
-
1

12.      
BANIT
-
-
8
8
-
-
8

13.      
BANUM
-
-
-
-
1
1
1

14.      
JUMLAH
1
6
19
26
2
2
28



2.      Saran
a.     Guna mendukung pelaksanaan tugas sehari - hari Satuan Satuan Pengamanan Objek Vital Polres untuk sementara dapat disesuaikan dengan situasi Polres.

b.    Untuk memenuhi kuat personel Satuan Pengamanan Objek Vital Polres, akan dilakukan secara bertahap dengan cara pengalihan status personel dari Dit Pam Obvit Polda NTT ke Satuan Satuan Pengamanan Objek Vital Polres dan dari personel Polres tersebut yang memiliki kwalifikasi Pam Obvit  dengan memperhatikan local job and local boy (personel putra daerah dan yang mengajukan pindah ke wilayah tersebut) serta sesuai kebutuhan sedangkan untuk anggota Polres sebagai pertambahan kekuatan akan dilatih secara profesional/ otodidak oleh anggota Pam Obvit yang sudah organik di Satuan Pengamanan Objek Vital Polres setempat.  


VII.    PENUTUP

Demikian Telaahan Staf ini dibuat dalam rangka Pembentukan Satuan Pengamanan Objek Vital Polres Sumba timur disusun dan disampaikan, dengan harapan akan mendapat persetujuan Pimpinan.



Dikeluarkan       :  Waingapu
Pada tanggal     :          September 2014
KEPALA KEPOLISIAN RESOR SUMBA TIMUR





Dr. SUPIYANTO, M.Si.
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 69060637













































































Tidak ada komentar:

Posting Komentar